Laman.io – Layanan internet Starlink milik Elon Musk bakal masuk ke Tanah Air.
Satelit Satria -1 punya pesaing, lalu bagaimana dengan nasibnya?.
Terkait nasib Satelit Satria-1 dengan kehadiran layanan internet Starlink milik Elon Musk ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) buka suara.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan Satelit Satria-1 yang diluncurkan pada Juni lalu tetap menjadi kebutuhan untuk konektivitas pemerintah.
“Satria tetap untuk memenuhi kebutuhan, dalam kalkulasi kita, sedang kaji itu masih kekurangan,” kata Budi di Hotel Kempinski, Selasa, 12 September 2023.
Kondisi ini berkenaan dengan kabar layanan satelit Low Earth Orbit (LEO) Starlink milik Elon Musk akan beroperasi untuk menyediakan akses internet untuk wilayah Terpencil, Terdepan, dan Terluar (3T) di Indonesia.
Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu telah meminta Musk menyediakan akses internet untuk Puskesmas 3T.
Padahal, pemerintah meluncurkan Satelit Satria 1 pada Juni kemarin sebagai akselerasi penyediaan internet di kantor-kantor pemerintah seperti sekolah, Puskesmas, rumah sakit, di lokasi tak terjangkau jaringan fiber optik.
Kecepatan Internet di Indonesia Masih Kurang
Lebih lanjut Budi menjelaskan kecepatan internet di Indonesia saat ini masih kurang.
“Kurang jos, kita nomor 98 dari negara lain,” ujar Budi Arie.
Bahkan, kata Budi, Indonesia berada di urutan sembilan negara dengan kualitas kecepatan internet yang lambat.
Padahal infrastruktur telekomunikasi di Indonesia seharusnya merata hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Ini HSB Investasi Broker Forex Terpercaya di Indonesia
“Jangan kita lihat di Jakarta, kalau kalian di Jakarta ya cepet saja, jadi ini untuk percepat pengadaan dan perwujudan infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia,” tuturnya.
Di samping itu Budi mengklaim kehadiran internet Starlink milik Elon Musk di Indonesia tak akan mengganggu bisnis telekomunikasi di dalam negeri.
Hal itu lantaran semua perusahaan baik operator seluler seperti Telkomsel, Indosat Ooredo Hutchison dan XL Axiata bisa saling berkompetisi dengan Starlink.
“Semua kan berkompetisi secara baik dan secara sehat,” ujarnya.
“Basisnya adalah terbaik untuk pelayanan masyarakat kami dukung,” sambungnya.
Budi menjelaskan layanan internet Starlink tujuannya untuk masyarakat khusus di area tertinggal, terdepan, dan terluar alias 3T.
Kendati demikian, kedatangan Starlink di dalam negeri saat ini masih dibahas.
“Jadi siapapun bisa berusaha di Indonesia asal memenuhi regulasi peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia,” kata Budi.
Baca juga: AC dan Lampu Mati, Kemenhub Tegur Keras Batik Air
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut CEO Tesla Elon Musk bakal berkunjung ke Indonesia pada Oktober mendatang.
Kunjungan Elon Musk untuk membahas proyek satelit internet Starlink.
“Ya kita lihat nanti kalau semua deal-nya selesai, kita harapkan ya Oktober Elon Musk datang ke Indonesia,” kata Luhut di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenkomarves Jodi Mahardi mengatakan pembahasan antara pemerintah Indonesia dan Elon Musk masih berjalan.
“Masih on going pembahasannya,” ungkap Jodi, Senin 11 September 2023 lalu.
Baca juga: Kini Bayar Listrik Bisa Melalui Aplikasi Marketplace