Jika merasa bahwa nama domain yang sekarang digunakan tidak lagi relevan atau tidak sesuai dengan tujuan bisnis Anda, maka itu bisa menjadi waktu yang tepat untuk menggantinya.
Namun, kalau merasa bahwa nama domain yang sekarang masih relevan, sesuai dengan tujuan bisnis, tak perlu melakukan itu. Sebelum memutuskan, ada baiknya baca artikel terkait tips memilih domain TLD di laman media daring ini.
Sebagai tambahan, jika ingin menggunakan nama domain yang sama, tapi dengan ekstensi yang berbeda (misalnya, mengganti dari .com ke .net), maka Anda harus mempertimbangkan. Apakah akan ada efek negatif pada SEO (Search Engine Optimization) atau pengalaman pengguna.
Sebagai contoh, jika memiliki website yang sudah terindex oleh mesin pencari dengan nama domain.com, maka mengganti nama domain menjadi .net pasti akan mempengaruhi ranking website di hasil pencarian, situs penjejak seperti Google, Bing, Yandex.
Kalau tidak yakin tentang dampak dari mengganti nama domain, sebaiknya berkonsultasi dengan seorang profesional, ahli SEO atau agen pemasaran digital (digital marketing agency).
Cara Mengganti Nama Domain
Mengganti domain name dapat menjadi tugas yang rumit. Terutama jika ingin memastikan bahwa backlink yang sudah ada tetap terjaga. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kalian lakukan untuk memastikan bahwa backlink tetap terjaga saat mengganti domain name.
Buat Daftar Backlink yang Sudah Ada
Sebelum mengganti domain name, penting untuk mengetahui backlink apa saja yang sudah ada. Anda dapat menggunakan alat seperti Ahrefs atau SEMrush untuk melihat backlink yang sudah ada. Termasuk check di Google Search Console.
Hubungi Pemilik Situs
Setelah mengetahui backlink yang sudah ada, hubungi pemilik situs tersebut dan beritahu bahwa akan mengganti alamat domain. Tawarkan bantuan untuk mengupdate tautan mereka agar mengarah ke nama terbaru.
Jika dulu Anda yang menempatkan tautan di sana dan bisa menggantinya, segera lakukan setelah alamat domain berganti.
Gunakan Redirect 301
Redirect 301 adalah redirect permanen yang mengarahkan pengunjung dari nama domain lama ke nama domain baru. Ini akan membantu mesin pencari mengetahui bahwa nama domain baru merupakan versi pembaharuan dari nama domain lama.
Pastikan Situs Terindex
Setelah mengganti nama domain, pastikan bahwa situs terindex oleh mesin pencari seperti Google. Anda dapat menggunakan Search Console untuk memeriksa bahwa situs telah terindex dengan benar.
Monitor Backlink Baru
Setelah mengganti nama domain, pastikan untuk terus memonitor backlink baru yang masuk. Ini akan membantu mengetahui backlink yang masih harus diperbaharui. Terapkan dengan baik cara mendapatkan backlink berkualitas.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan bahwa backlink yang sudah ada tetap terjaga saat menggantintinya.
Perbedaan Redirct 301 Dengan 302
Redirect 301 adalah jenis redirect permanen yang mengarahkan pengunjung dari URL lama ke yang baru. Redirect 301 merupakan pilihan yang tepat saat Anda mengganti nama domain, mengalihkan traffic dari satu halaman ke halaman lain. Atau menggabungkan dua situs web menjadi satu.
Redirect 301 akan memberitahu mesin pencari bahwa URL lama sudah tidak valid dan sekarang pengunjung harus diarahkan ke alamat baru. Ini akan membantu mesin pencari memperbarui indeksnya dan mengetahui bahwa alamat baru merupakan versi teranyar dari alamat sebelumnya.
Untuk menggunakan redirect 301, Anda perlu menambahkan kode redirect ke dalam file .htaccess di root directory situs. Berikut adalah contoh kode redirect 301:
Redirect 301 /lama.html http://www.situsbaru.com/baru.html
Kode di atas akan mengarahkan semua pengunjung yang mengakses halaman lama.html ke halaman baru.html di situs baru. Anda dapat menambahkan banyak baris kode redirect seperti ini jika ingin mengarahkan beberapa halaman ke halaman lain.
Pengalihan Traffic
Sebaiknya gunakan redirect 301 saat yakin bahwa URL lama tidak akan tayang lagi. Jika hanya sementara mengalihkan traffic, maka dapat menggunakan redirect 302 (temporary redirect).
Redirect 302 adalah jenis redirect sementara yang mengarahkan pengunjung dari URL lama ke baru. Redirect 302 biasanya terpakai jika hanya sementara mengalihkan traffic, dan berencana untuk menggunakannya kembali di kemudian hari.
Sebagai contoh, jika sedang melakukan maintenance pada situs Anda dan ingin mengalihkan traffic ke halaman maintenance, maka dapat menggunakan redirect 302. Setelah maintenance selesai dapat menghapus redirect 302 dan kembali ke kondisi semula.
Redirect 302 akan memberitahu mesin pencari bahwa URL lama hanya sementara tidak valid. Sekarang pengunjung harus beralih ke halaman baru. Namun, mesin pencari akan terus mempertahankan alamat lama di indeksnya, karena redirect 302 hanya bersifat temporary.
Untuk menggunakan redirect 302, perlu menambahkan kode redirect ke dalam file .htaccess di root directory. Berikut adalah contoh kode redirect 302:
Redirect 302 /lama.html http://www.situsbaru.com/baru.html
Sebaiknya gunakan redirect 302 hanya saat yakin bahwa URL lama hanya akan tidak valid sementara waktu. Jika Anda akan mengganti nama domain atau mengalihkan traffic secara permanen, maka sebaiknya menggunakan redirect 301. Oke guys sekian dulu tips mengganti nama domain semoga bermanfaat.