Teknologi biometrik merupakan teknologi yang mengandalkan pada sifat-sifat fisik unik dari individu untuk memverifikasi identitas seseorang. Sifat-sifat tersebut bisa berupa sidik jari, iris mata, wajah, atau suara. Teknologi biometrik sering digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari sistem keamanan hingga aplikasi pembayaran.
Salah satu contoh penggunaan teknologi biometrik yang paling terkenal adalah pada sistem keamanan ponsel pintar. Saat ini, hampir semua ponsel pintar yang beredar di pasaran sudah memiliki fitur pemindai sidik jari atau wajah sebagai kunci ponsel.
Fitur ini memberikan kemudahan bagi pengguna karena tidak perlu lagi mengingat kata sandi atau kode pengaman untuk membuka ponsel. Selain itu, fitur teranyar juga memberikan keamanan tambahan karena hanya individu yang memiliki sidik jari atau wajah yang terdaftar di sistem yang bisa membuka ponsel tersebut.
Penunjang Sistem Keamanan
Teknologi biometrik juga ada dalam sistem keamanan rumah atau kantor. Misalnya, sistem pengaman pintu rumah yang hanya bisa terbuka dengan mengidentifikasi sidik jari atau wajah pemilik rumah. Sistem ini memberikan keamanan yang lebih baik berbading dengan sistem keamanan konvensional yang hanya menggunakan kunci atau kode sandi.
Teknologi terkini juga banyak dalam aplikasi pembayaran. Misalnya, aplikasi pembayaran menggunakan mobile banking yang membutuhkan verifikasi wajah atau sidik jari sebelum melakukan transaksi. Fitur ini memberikan keamanan tambahan karena hanya individu yang terdaftar di sistem yang bisa melakukan transaksi.
Namun, jenis tekno ini juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah tidak semua orang memiliki sifat fisik yang bisa teridentifikasi sistem. Misalnya, orang yang tidak memiliki sidik jari atau memiliki sidik jari yang tidak terdeteksi oleh sistem tidak bisa mengakses sistem.
Selain itu, teknologi canggih ini juga rentan terhadap hacking (peretsan). Jika sistem keamanan menggunakannya dan tembus oleh peretas, maka individu yang terdaftar dalam sistem tersebut bisa saja kehilangan privasi dan keamanan datanya.
Artificial Intelligent
Oleh karena itu, saat ini banyak perusahaan yang mengembangkan biometric technology yang lebih aman dan tidak rentan terhadap hack. Salah satunya adalah berbasis kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini menggunakan algoritma AI untuk mengidentifikasi sifat-sifat fisik individu dengan lebih akurat dan tidak rentan terhadap peretasan.
Saat ini juga sedang dikembangkan dalam berbagai aplikasi lain berbasis IoT, seperti sistem kontrol akses ke bangunan atau area tertentu, sistem pengenal suara untuk mengontrol perangkat elektronik, dan banyak lagi.
Dengan semakin berkembangnya teknologi biometrik, harapannya dapat memberikan kemudahan dan keamanan yang lebih baik bagi penggunanya. Namun, pemanfaatan teknologi ini harus dengan bijak agar tidak mengorbankan privasi dan keamanan individu.
Untuk memahami lebih lanjut tentang, kami jelaskan lebih rinci baik kekurangan maupun kelebihanya. Laman.io merangkumnya dari beberapa sumber.
Kekurangan Teknologi Biometrik
Tidak semua orang memiliki sifat fisik yang dapat diidentifikasi oleh sistem. Misalnya, orang yang tidak memiliki sidik jari atau memiliki sidik jari yang tidak terdeteksi oleh sistem tidak bisa mengakses sitem tersebut
Rentan terhadap peretasan. Jika sistem keamanan yang menggunakan teknologi biometrik ditembus oleh peretas, maka individu yang terdaftar dalam sistem tersebut bisa saja kehilangan privasi dan keamanan datanya.
Biaya implementasi yang tinggi, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang cukup mahal, sehingga biaya implementasi sistem yang menggunakan teknologi ini cenderung lebih tinggi berbanding dengan sistem keamanan lainnya Teknologi biometrik masih tergolong baru, sehingga belum teruji secara menyeluruh dan belum memiliki keandalan yang tinggi.
Kelebihan Teknologi Biometrik
Memberikan kemudahan bagi pengguna. Pengguna tidak perlu lagi mengingat kata sandi atau kode pengaman untuk mengakses sistem yang menggunakan teknologi biometrik, cukup dengan mengidentifikasi sifat fisiknya.
Memberikan keamanan yang lebih baik. Hanya individu yang memiliki sifat fisik yang terdaftar di sistem yang bisa mengakses sistem yang menggunakan teknologi biometrik, sehingga keamanan sistem lebih terjamin. Teknologi terkini biometrik ada dalam berbagai aplikasi, mulai dari sistem keamanan hingga aplikasi pembayaran.
Semakin Berkembang
Saat ini, teknologi biometrik semakin berkembang termasuk bidang perbankan, digital banking. Seperti sistem kontrol akses ke bangunan atau area tertentu, sistem pengenal suara untuk mengontrol perangkat elektronik, dan banyak lagi.
Di Indonesia, sudah mulai banyak dalam berbagai aplikasi. Salah satu contohnya adalah pada sistem keamanan ponsel pintar. Hampir semua ponsel pintar yang beredar di pasaran sudah memiliki fitur pemindai sidik jari atau wajah yang bisa terpakai sebagai kunci ponsel.
Secara umum, teknologi biometrik mulai banyak di Indonesia dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan verifikasi identitas individu dengan aman dan mudah. Namun, masih ada beberapa hambatan dalam implementasi teknologi ini di Indonesia, seperti masih terbatasnya jumlah perangkat yang support teknologi biometrik dan masih terbatasnya akses internet di seluruh wilayah Indonesia.