Laman.io – Keuangan mempengaruhi biaya operasional klub Liga 1 2023/2024.
Tiga klub Liga 1 2023/2024 dipastikan memiliki masalah finansial.
Mereka adalah tim-tim besar di Indonesia yakni, PSM Makassar, Persija Jakarta, dan terbaru PSIS Semarang.
Dalam dunia sepak bola, masalah keuangan memang menjadi salah satu yang terpenting.
Pasalnya keuangan yang dimiliki klub bisa mempengaruhi biaya operasional tim, hingga menggaji pelatih dan pemain.
Akan tetapi, dalam situasi tertentu terkadang klub bisa memiliki kesulitan finansial.
Bahkan ada klub yang terus mengalami permasalahan ini hingga berkali-kali menunggak gaji pemain hingga pelatih.
Baca juga: Sadikin Aksa Menyebut Sewa Stadion Batakan Lebih Murah Dibanding Stadion Bj Habibie
Permasalahan finansial ini sebenarnya bisa menghantam klub manapun.
Namun, akhir-akhir ini beberapa klub di Liga 1 yang mendapat banyak sorotan.
PSM Makasar merupakan klub yang paling banyak di sorot karena penunggakan terhadap gaji pemain.
Walaupun tak bisa dipungkiri di luar sana tak sedikit terdengar simpang siur bahwa Persija dan PSIS Semarang pun di kabarkan telat membayar gaji pemain.
Akan tetapi, para pemain Persija dan PSIS Semarang tetap selalu tampil tanpa beban saat pertandingan.
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi tak ragu mengungkapkan bahwa Laskar Mahesa Jenar memiliki masalah dengan finansial klub.
Baca juga: Semua Utang Gaji Lunas, Mansaray Dipastikan Bertahan di PSM
Yoyok mengatakan bahwa Liga 1 2023/2024 ini menjadi ujian berat buat PSIS.
Menurutnya sponsor bisa mempengaruhi semuanya, apalagi permasalahan minimnya penonton juga yang menjadi faktor penyebab keuangan klub.
Ia bahkan mengaku PSIS mengalami masalah ini karena sudah over budget.
“Kami sudah over budget terlalu banyak sebenarnya,” tutur Yoyok.
“Tapi kami cuma komitmen untuk selalu menyelesaikan kewajiban, cuma mungkin telat,” ujar Yoyok.
Meskipun mengalami masalah finansial CEO PSIS Semarang tetap mengutamakan kesejahteraan pemain.
Baca juga: Bosowa Mau Bangun Stadion, Suporter Menduga Jadi bahan Politik Lagi
Bila gaji pemain tertunda pada bulan ini maka akan di bayarkan pada bulan berikutnya.
“Tapi telatnya tidak sampai lama, tidak sebulan dua bulan,” jelas Yoyok.
Berbeda dengan PSM, bahkan telat sampai tiga bulan. Namun CEO PSM Sadikin Aksa berjanji tetap akan melunasi semua gaji pemain.
“Insya Allah saya tidak lari dari tanggung jawab, semua gaji pemain dan pelatih selalu akan dibayarkan walau telat,”tegas Sadikin beberapa waktu lalu. (*)