Laman.io – Pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD akan luncurkan program KTP Sakti jika memenangkan Pilpres 2024.
Menurut sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Ganjar-Mahfud menawarkan program yang KTP Sakti atau Satu Kartu Terpadu Indonesia.
KTP Sakti ini, kata dia akan menjadi tanda pengenal yang menggabungkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Sejak jauh hari PDIP sudah merancang program ini. Bahkan, sudah ada sosok yang ditunjuk untuk mengurusi program ini yaitu MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas.
“Terkait KTP Sakti. Semua menjadi satu. Kok, bisa? Kita bisa. MenPAN-RB dari kita, namanya Abdullah Azwar Anas. Kita sudah diskusi,” ungkap Hasto dalam konsolidasi di Kantor DPC PDIP Tangerang Selatan, Banten, Senin 11 Desember 2023, dikutip dari rilis media PDIP.
Baca juga: Ini Harapan Masyarakat Terhadap Presiden Terpilih Berdasarkan Survei CORE
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud ini mengungkapkan, KTP Sakti ini ada berbagai program di dalamnya, seperti jaminan kesehatan dan sosial cukup melalui satu data.
Hasto berpendapat, penggabungan data KIS, KIP, dan KKS ke KTP Sakti harus dengan penguatan sektor digital.
“Akan ada government technology yang akan mengintegrasikan agar pelayanan rakyat itu tunggal. Cukup klik, langsung. Urusan anaknya sakit, anaknya sekolah,” ucapnya.
Olehnya kata Hasto, perlu dibentuk lembaga pemerintahan baru yang dijabat oleh Menteri Digital.
“Kalau sekarang masuk ke Kementerian Keuangan sendiri, mau mencari kredit, masuk ke Kementerian Koperasi sendiri, semua terpisah,”jelasnya.
Baca juga: Survei LSI, Anies-Muhaimin Bersaing Ketat dengan Ganjar-Mahfud di Jatim
“Maka Pak Ganjar menyatukan itu dengan kebijakan satu data, sehingga nanti akan ada Menteri Digital saudara sekalian,” sambung Hasto.
Menurutnya Azwar Anas sudah belajar ke berbagai tokoh dan kebijakan di negara-negara lain untuk menyatukan data demi memudahkan rakyat mengakses layanan.
“Ini Pak Anas belajar dari Tony Blair, PM Inggris. Belajar dari Australia, belajar dari Jepang, belajar dari China, belajar dari India. India bisa mengalami loncatan kemajuan karena ada Menteri Digital,” pungkasnya. (*)