Sosial media telah mendapat guncangan dan kehebohan dengan adanya ChatGPT. Robot yang mampu menjawab segala pertanyaan dengan bahasa yang enak layaknya manusia. Sebagai orang tua, sangat wajar untuk memahami bahaya ChatGPT dan juga mengkhawatirkan keamanan anak-anak saat menggunakan bot online tersebut.
Sebab bagaimanapun bot ini adalah buatan manusia, sangat wajar timbul rasa khawatir akan meenyebabkan masalah ke depannya.
Terlepas dari sisi negatifnya, memang ChatGPT besutan OpenAI merupakan bot buatan yang sangat cerdas, pesaing tangguh Google, lantaran mampu merespon pertanyaan setiap penggunanya dengan baik.
Walaupun begitu, chatbot ini memilki risiko yang harus diwaspadai oleh setiap orang. Apa saja itu?
10 Potensi Bahaya ChatGPT
Sukses menarik perhatian warganet, kini chatbot ini telah menggunakannya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Meluncur pada akhir tahun, November 2022 yang lalu oleh OpenAI https://chat.openai.com, Chatbot ini memiliki 10 bahaya yang harus Anda waspadai saat menggunakannya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
- Cyberbullyng
Hingga saat ini chatbot GPT tak mampu melakukan cyberbullyng. Tetapi Anda harus waspada dengan anak-anak, ajarkan mereka untuk mengenali cara dan menghadapi cyberbullyng. Dan jangan lupa untuk membuat mereka bercerita apabila hal tersebut terjadi dengannya. - Konten Tak Pantas
Chatbot GPT adalah bot yang memiliki filter, walaupun begitu anak-anak Anda masih bisa menemukan konten tak pantas dan melewati filter ini tanpa sengaja. Agar hal ini tidak terjadi, sangat penting untuk melakukan komunikasi dengan anak-anak tentang keamanan dan betapa pentingnya untuk menghindari konten yang tak pantas.
Pantau Aktivitas Online
Selain itu, sebagai orang tua yang baik Anda juga harus memantau dan membatasi aktivitas online mereka untuk memastikan agar anak-anak terhindar dari bahaya ChatGPT.
- Potensi Predator Online
Anda juga harus sadar jika chatbot GPT memiliki potensi predator online. Walaupun bot ini bisa mencegah pengguna membagikan informasi pribadi, tetap saja anak-anak akan bisa bertemu dengan pelaku eksploitasi. Tak hanya mengincar informasi dan data pribadi, bahkan para pelaku juga bisa memanipulasi data tersebut untuk hal-hal negatif.
Itulah sebabnya sangat penting bagi Anda untuk berbicara santai kepada anak-anak terkait privasi informasi pribadi yang benar-benar harus menjaganya. Selain itu, ingatkan juga kepada mereka untuk tidak pernah sekalipun membagikan data pribadi kepada orang asing, bahkan robot sejenis ChatGPT sekalipun.
- Phising
Pada Januari 2023, peneliti Check Point melaporkan jika mereka berhasil menemukan pengguna bot ini untuk melakukan kejahatan phising. Selain menulis berbagai kode bahaya, mereka juga prihatin terhadap penggunaan chatbot GPT untuk menghasilkan berbagai konten phising, yang nantinya akan digunakan untuk serangan sosial. Selain itu, kekurangan chatbot GPT yang lain adalah sangat mudah menyalahgunakannya.
Penyalahgunaan
Sebagai contoh pada kasus bulan Januari yang lalu, chatbot ini digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menyamar sebagai sebuah individu atau organisasi. Bahkan para peneliti dari WithSecure melakukan eksperimen secara langsung menggunakan bot ini. Dan hasilnya email dan spear phising benar-benar tampak meyakinkan.
- Memberikan Informasi yang Salah
Kekhawatiran lebih lanjut terkait chatbot GPT adalah berpotensi membuat informasi yang salah. Bahkan ada banyak sekali kekhawatiran, pemerintah Inggris memberi perhatian tentang ini. Itulah sebabnya para peneliti merasa khawatir lantaran bot ini akan memberikan informasi yang salah.
Bahkan kekhawatiran lebih lanjut adalah konten oleh bot buatan manusia ini terdengar sangat berwibawa dan percaya diri, padahal sebenarnya adalah halusinasi. Ada rasa khawatir, jika hal ini terus berlanjut di masa yang akan datang maka akan menambah lebih jauh semburan informasi hoax secara online.
- Integritas Akademik
Sangat penting juga untuk memperhatikan masalah integritas akademik dalam hal ini. Seperti penjelasan di atas tadi, walaupun chatbot GPT mampu menjadi sumber belajar dan menyelesaikan tugas, Anda harus tetap berhati-hati dengan sumber jawaban tersebut. Pastikan jika jawaban robot terambil dari sumber terpercaya.
Gunakan Secara Positif
Selain itu, ajarkan juga anak-anak untuk tidak terlalu bergantung dengan bot. Jika ingin menggunakannya, ingatkan mereka untuk tidak terlalu menjiplak sama persis dari jawaban yang diberikan. Sebaiknya, dorong mereka untuk menggunakan bot sebagai hal-hal positif seperti mempelajari hal baru serta mempelajari konsep yang tak diketahui sebelumnya.
Dengan mementingkan integritas akademik, Anda berhasil membuat anak-anak membangun karakter yang kuat dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan begitu mereka tak akan bergantung secara penuh dengan bot untuk menyelesaikan tugas sekolah.
- Kehadiran AI Musuh
Sejak awal kemunculan ChatGPT, AI musuh sudah menjadi masalahnya. Hadirnya teknologi yang disebut deepfake bahkan membuat penelitian kemanan khawatir. Bahkan chatbot AI dapat meniru dengan sangat meyakinkan untuk rekayasa sosial. Itulah sebabnya Anda harus sangat berhati-hati saat menggunakan chatbot ini. - Praktikan Siber Bersifat Holistik
Lebih dari sekadar teknologi, chatbot GPT memerlukan profesional keamanan yang jelas karena setiap pengguna membutuhkan tanggung jawab. Tak hanya itu, pengguna juga harus melakukan pelatihan tentang bagaimana, katakan, dan segera melapor apabila menemukan email yang mencurigakan. Dengan begitu mereka bisa terhindari dari segala risiko keamanan siber. - Potensi Peningkatan Malware Polimorfik Meningkat
Berkat ancaman keamanan temuan para peneliti CyberArk, chatbot GPT seharunya menambal setiap perangkat pengguna agar tetap aman saat menggunakannya. Dan terhindari dari ancaman malware polimorfic yang saat ini terus meningkat. Sama halnya dengan lingkungan tanpa kepercayaan. Selain itu, ada baiknya untuk membatasi akses ke sumber daya, baik itu digital ataupun fisik pengguna yang diautentikasikan dengan kebutuhan khusus yang jelas sebagai bentuk pertahanan lebih lanjut. - Dampak Potensial Lainnya
Sebagai orang tua yang baik, Anda harus mengetahui dampak potensial bahaya ChatGPT. Memang bot ini adalah bot yang menyenangkan lantaran bersifat mendidik dan membantu keseharian anak-anak di sekolah. Tetapi sebagai orang tua, sebaiknya tetapkan batasan penggunaan agar mereka terlibat dalam kegiatan online dan offline yang seimbang.
Lindungi Privasi Anak dari Bahaya ChatGPT
Lagipun, tak baik untuk anak-anak berlama-lama di depan layar sepanjang hari bersama bot. Selain itu, pahami juga berbagai risiko dan bahaya yang mengintai saat anak mulai menggunakan chatbot. Sebaiknya Anda harus cepat-cepat mengambil langkah untuk melindungi privasi anak agar terhindar dari cyberbullyng dan bahaya lainnya.
Ironisnya, sejak awal kemunculan chatbot GPT menuai banyak pro dan kontra. Mampu menjawab berbagai pertanyaan manusia, nyatanya bot ini masih memilki kekurangan karena jawaban yang timbul, terkesan memaksa. Walaupun begitu, OpenAI selaku perusahaan yang memproduksi chatbot GPT akan terus memperbaiki robot virtualnya sedemikian rupa agar sesuai dengan perkembangan zaman.
Tak hanya mengkhawatirkan, kehadiran ChatGPT juga menimbulkan banyak pertanyaan serius dari para orang tua, pendidik, dan masyarakat umum di seluruh dunia. Walaupun begitu, kita dapat mengambil sisi positif oleh bot pinter ini. Jadi, manfaatkan sebaik mungkin agar Anda dapat terhindari dari bahaya ChatGPT yang bisa saja mengintai kapanpun.