PASAR kripto masih cenderung volatil secara signifikan selama satu pekan terakhir.
Melansir data Coinmarketcap, harga sejumlah aset kripto seperti Bitcoin melemah 11,14% dan berada di level USD 26.153,42 per koin atau 400,79 juta (kurs Rp 15.324,70 per USD).
Sementara Ethereum (ETH) melemah 9,24% dalam sepekan, berada di level USD1.670 atau 25,6 juta.
Sementara Binance coin (BNB) melemah 12,05% dalam sepekan, membuat BNB berada di harga USD 211,53 atau 3,24 juta per koin.
Kendati masih ada potensi untuk menghijau, kondisi tersebut perlu diperhatikan oleh investor aset kripto untuk menyusun kembali strategi investasinya.
Robby, selaku CCO Reku menjelaskan, investor perlu melakukan riset mendalam dan memahami profil risiko masing-masing di tengah volatilitas pasar.
Ini penting untuk membantu investor dalam membuat perencanaan yang matang.
“Investor juga dapat lebih bijak dalam memilih jenis aset yang sesuai dengan profil risikonya,” ujar Robby.
Dia menambahkan, investor juga bisa memilih sejumlah teknik untuk mengoptimalkan aset.
Diantaranya seperti Dollar Cost Averaging atau DCA, yang mana investor membeli sejumlah aset secara rutin dan disiplin.
“Selain itu, investor juga bisa melakukan staking atau mengunci aset kripto untuk memperoleh passive income,” ungkapnya.
Sementara Reku sebagai pedagang aset kripto mencatat fitur staking menjadi salah satu pilihan utama investor di kondisi volatil.
Fitur staking memungkinkan pengguna mendapatkan rewards sebagai imbal atas partisipasi mereka dalam perkembangan blockchain hingga 12,5% per tahun.
Selain itu, pengguna juga mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga per koinnya serta bisa melakukan stake dan unstake secara fleksibel.
Robby menyatakan Reku mencatat pertumbuhan volume pada fitur Reku hingga 100% sejak bulan Juni.
Menariknya, 70 persen pengguna fitur staking di Reku adalah milenial.
Tingginya partisipasi milenial pada staking menunjukkan tingginya demand dalam fitur ini serta kecermatan mereka dalam berinvestasi di aset kripto.
“Sebab melalui staking, investor tetap bisa memperoleh passive income berkelanjutan selagi menanti pasar masuk ke zona hijau. Sehingga pilihan ini terbilang cukup strategis,” ujar Robby.
Reku Satu-satunya Aset Kripto yang Mendapat Perizinan Stalking oleh BAPPEBTI
Reku merupakan satu-satunya pedagang aset kripto yang mendapat perizinan staking oleh BAPPEBTI.
Perizinan ini membuktikan bahwa transaksi pengguna betu-betul di-stake di blockchain.
Pengguna juga dapat melihat setiap transaksi di blockchain melalui wallet address Reku.
Berbeda dengan earn yang mana asetnya dikunci melalui platform lain, tidak langsung di blockchain.
Staking Mendorong Inovasi Produk dan Layanan Ekosistem Kripto Lebih lanjut, Robby optimis fitur staking merupakan inovasi produk dan layanan yang dapat mempertahankan geliat investor di tengah ketidakpastian pasar.
Untuk diketahui, BAPPEBTI mencatat peningkatan jumlah investor kripto di Indonesia yang mencapai 17,54 juta orang per Juni 2023.
Dengan rata-rata pertambahan sekitar 490.000 pelanggan per bulan.
Diakui Robby, kendati kondisi volatilitas pasar yang signifikan, kehadiran fitur staking di platform Reku menjadi langkah strategis untuk mempertahankan appetite serta menjawab kebutuhan investor.
“Termasuk bagi investor dengan tujuan jangka menengah hingga panjang, fitur staking cocok untuk diversifikasi portofolio dan membantu mengurangi risiko terkait volatilitas harga satu jenis aset kripto,” jelas Robby.
Berikut lima koin yang bisa di-staking di Reku, yakni Ethereum (ETH), Cardano (ADA), Polygon (MATIC), Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Tezos (XTZ).