Papua, LAMAN.IO – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti berhasil menguasai markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Markas TPNPB-OPM ini berada di Kodap IV/Sorong Raya di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat – Papua Barat Daya.
Markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini dipimpin oleh Manfred Fatem.
Melalui Tim Penerangan Satgas Yonif 133/YS di Sorong, Dansatgas Yonif 133/Yudha Sakti Letkol Inf Andhika Ganessakti menjelaskan pasukan yang terdiri atas dua tim Mobile Sakti, pimpinan Sertu Dega Jandri Folanda dan Serda Dimas Nuhali Pardosi.
Mereka berhasil menguasai dan menduduki markas kelompok KKB pimpinan Manfred Fatem.
Penguasaan itu setelah dilakukan patroli beberapa kali dan diiringi penyergapan.
Baca juga: Semakin Nekat, KKB Serang Kantor Bupati Intan Jaya, Satu TNI Kena Tembak
“Pasukan kami telah menguasai markas KKB,” kata Andhika, dikutip dari Antara.
Meskipun TNI berhasil menguasai markas KKB, namun anggotanya berhasil melarikan diri.
Namun sejumlah barang bukti ditemukan, seperti bendera bintang kejora, amunisi kaliber 5,56 mm, teleskop, solar cell, senter, dan lain sebagainya.
“Kelompok tersebut berhasil lolos dari sergapan pasukan kami, tetapi markas mereka telah berhasil kita kuasai dan sudah dihancurkan,” ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan menerima laporan bahwa markas kelompoknya di Maybrat, Papua Barat Daya, diserang oleh pasukan TNI pada Kamis, 25 Januari 2024 pada pukul 16.00 WIT.
Dia menyebutkan pasukan TNI menggunakan bom mortar untuk menghancurkan markas pertahanan Wakil Panglima TPNPB-OPM Papua Barat itu.
“Tidak ada korban pihak TPNPB,” klaim Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang dibagikannya Minggu, 28 Januari 2024.
Namun, kata dia, lima rumah mengalami kerusakan akibat serangan itu.
Baca juga: Danny Pomanto dan Beberapa Kepala Daerah di Indonesia Gugat UU Pilkada
Melansir TEMPO, Berikut daftar panglima OPM yang tewas dalam serbuan pasukan TNI
Eliban Karunggu
Eliban Karunggu adalah salah satu daftar panglima OPM yang tewas saat bertugas.
Dia bertanggung jawab atas penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens.
Dia adalah salah satu kolonel OPM yang tewas saat baku tembak dengan pasukan TNI-Polri pada 29-31 Mei 2023.
Dia juga memimpin pasukan Egianus Kogoya dalam serangan 15 April lalu di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Toni Tabuni
Pada Maret 2022, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan, mengumumkan bahwa Satuan Tugas Penegakkan Hukum Operasi Damai Cartenz telah menembak mati Toni Tabuni.
Dia mengatakan bahwa Toni merupakan salah satu pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nabire, Papua.
Akibat dari tewasnya Toni Tabuni, OPM pun melakukan aksi pembakaran sejumlah bangunan di Distrik Hitadipa, Intan Jaya pada Rabu, 30 Maret 2022.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan pembakaran itu merupakan balas dendam atas kematian salah satu pimpinan mereka Toni Tabuni.
“Itu termasuk aksi pembalasan terhadap penembakan anggota TPNPB Toni Tabuni,” kata Sebby lewat pesan suara, Kamis, 31 Maret 2022.
Hengky Wamang
Melansir dari laman Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia, pada 16 Agustus 2020 TNI dan Polri menembak mati Hengky Wamang yang diduga merupakan otak di balik sejumlah serangan besar di Papua.
Hengky diketahui merupakan Panglima TPNPB OPM untuk wilayah III Mimika.
Saat penangkapannya, aparat mengamankan ratusan barang bukti di antaranya senjata api, ratusan butir amunisi, dan dokumen OPM lainnya.
Hengky Wamang tewas tertembak saat operasi penegakan hukum di Papua oleh TNI dan Polri.
Dhany Kogoya
Salah satu pimpinan Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Jayapura, Dhany Kogoya, ditembak dalam sebuah penggerebekan di Hotel Dhany, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Minggu, 2 September 2012, sekitar pukul 22.45 WIT.
Dhany adalah dalang di balik aksi penyerangan di Kampung Nafri, Abepura, Jayapura, 1 Agustus 2011.
Ia menghadang angkutan umum dan menembak warga di dalam mobil yang hendak menuju Distrik Abepura.
Tujuh orang dilaporkan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya mengalami luka akibat senjata tajam.
Kelly Kwalik
Kelly Kwalik adalah panglima OPM yang tewas tertembak pada Rabu, 16 Desember 2009.
Dia kemudian dimakamkan di tempat pemakaman di Timika Indah, pada Selasa, 22 Desember 2009.
Saat proses pemakamannya, ratusan warga Timika mengantar sang Panglima ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Martin Luther Prawar
Martin Luther Prawar atau yang akrab disapa Prawar adalah salah satu Panglima di Organisasi Papua Merdeka.
Dia tewas tertembak usai pasukan TNI yang dipimpin oleh Kapten Ibnu menembaknya di sebuah gubuk persembunyian pada 1992 silam.
Dia adalah Panglima Angkatan Bersenjata OPM yang berasal dari kelompok Marvic (Markas Victory).
Dari pos persembunyian Prawar itu, ditemukan dua senjata LE, satu Cis, dua engkel loop, puluhan butir peluru, 500 uang rupiah dan 25 Kina yang dikeluarkan oleh Bank of Papua Guinea.
Kini pasukan elit TNI yang diberi nama (Hantu Rimba) sudah bergerilya di hutan Papua untuk memburu dua pimpinan KKB yang merupakan pecatat TNI, Egianus Kogoya dan Yotam Bugiangge. (*)