Jakarta, LAMAN.IO – Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyindir soal pakian adat yang dipakai di acara 17 Agustus.
Dia menyampaikan hal itu menanggapi pendapat Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.
Cak Imin mengkritik perlakuan pemerintah terhadap masyarakat adat dalam pembangunan.
“Menghormati masyarakat adat bukan memakai pakaian adat setahun sekali 17 Agustus, bukan. Menghormati masyarakat adat adalah memberikan hak layak, budaya, spiritual, dan kewenangan mereka membangun,” kata Cak Imin di Debat Cawapres Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu 21 Januari 2024.
Baca juga: Jika Terpilih di Pilpres 2024, AMIN Berjanji akan Ganti Rp 10 Juta Bagi Petani Gagal Panen
Dia juga menyoroti konflik pemerintah dengan rakyat dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Cak Imin menyebut masyarakat adat ditinggalkan dalam pembangunan.
“Salah satu upaya kita agar tidak terjadi konflik antara PSN dengan masyarakat adat, kita harus betul-betul punya prinsip tidak ada satu pun ditinggalkan dalam membuat keputusan,” tegasnya.
Sindiran Cak Imin soal pakian adat 17 Agustusnya tentunya menyasar Presiden Jokowi.
Jokowi biasanya mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah saat hadir di Sidang Tahunan MPR pada 16 Agustus setiap tahun dan juga di acara upacara 17 Agustus.
Cak imin menyindir bukan begitu cara menghargai masyarakat adat.
Diketahui debat Cawapres kedua membahas tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. (*)