Jakarta, LAMAN.IO – Sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami kekeringan tiga bulan ke depan.
Hal itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, ada 13 wilayah yang sudah memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni 2024.
Wilayah-wilayah tersebut yakni:
Sebagian besar Pulau Sumatera
Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar,
Papua
Papua Selatan.
Baca juga: Daftar Wilayah di Indonesia yang akan Alami Kekeringan
Kata dia kekeringan akan melanda wilayah tersebut mulai Juni 20224 hingga September 2024.
BMKG menekankan pentingnya optimalisasi operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi kekeringan dan risiko karhutla.
“Data menunjukkan beberapa lokasi mengalami hari tanpa hujan selama 31-60 hari, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan,” kata Dwikorita dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) Selasa 4 Juli 2024 dikutip dari laman bmkg.go.id.
Ia menekankan pentingnya optimalisasi operasi modifikasi cuaca dalam menghadapi kerawanan kekeringan dan karhutla.
“Modifikasi cuaca diperlukan di zona-zona curah hujan rendah, kurang dari 20 mm, terutama di Sumatera, Jawa, dan NTT, mulai Juni hingga September,” jelasnya.
Selain itu kata dia, potensi kebakaran akibat kekeringan juga patut diwaspadai.
Baca juga: RI Kembali Impor 1,5 Juta Ton Beras, persiapan Pemilu dan Lebaran
Wilayah yang berpotensi kebakaran akibat kekeringan diantaranya di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara.
Karena beberapa titik panas sudah mulai terdeteksi di wilayah yang disebutkan tersebut.
Ia mengatakan, koordinasi dan dukungan semua pihak sangat penting untuk mengatasi tantangan ini.
Sementara itu, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan, sebelum wilayah Indonesia memasuki puncak musim kemarau.
Pihaknya akan melakukan penyemaian awan dan menurunkan hujan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC).
“Ada enam provinsi prioritas yang sudah direncanakan untuk melakukan TMC, termasuk laporan dari seluruh provinsi yang sudah menjadi target pelaksanaan TMC,” ujar Hadi pada rakor tersebut. []