Ternate, LAMAN.IO – Banjir bandang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, pada Minggu 25 Agustus 2024.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ternate bersama dengan berbagai pihak terkait bertindak cepat mengevakuasi korban.
Korban yang meninggal dunia dan terluka langsung dievakuasi ke Puskesmas Gambesi dan Rumah Sakit Umum Daerah Ternate untuk penanganan lebih lanjut.
Akibat banjir tersebut, Pemerintah Kota Ternate menetapkan status tanggap darurat bencana selama dua Minggu ke depan.
Warga yang terdampak bencana sangat membutuhkan bantuan mendesak berupa matras, terpal, kasur lipat, serta bahan makanan.
Mengutip Kompas, selama posko darurat sedang dipersiapkan, untuk sementara para pengungsi ditampung di gedung Sekolah Dasar Negeri 66 Rua, yang juga digunakan sebagai posko evakuasi.
Baca juga: Anies Baswedan Sambangi DPD PDIP Jakarta, Ini yang Dibahas
Untuk diketahui, Hujan deras yang melanda Kota Ternate sejak Minggu, pukul 03.30 WIT menjadi pemicu utama banjir bandang di wilayah tersebut.
Hingga pukul 15.00 WIT, korban tewas mencapai 13 orang, dan hingga kini proses pencarian serta evakuasi masih berlangsung.
Curah hujan tinggi diperkirakan akan terus berlanjut hingga malam, meningkatkan risiko banjir susulan di beberapa lokasi.
Selain itu, BPBD saat ini melakukan pendataan terhadap jumlah pengungsi akibat bencana ini.
Pos informasi dan pos pengungsian tambahan akan segera dibangun di gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Kastela di Kecamatan Pulau Ternate untuk membantu proses penanganan pengungsi.
Baca juga: Kaesang Dipastikan Tidak Maju di Pilkada 2024
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 13 orang meninggal dunia dan dua lainnya terluka akibat banjir bandang yang melanda wilayah RT 001 dan RT 002 RW 002 di Kelurahan Rua.
Selain itu, sebanyak 10 rumah rusak berat, sementara belasan rumah lainnya mengalami rusak ringan hingga sedang.
”Jumlah korban terdampak masih dalam pendataan. Tim dari BPBD sudah turun untuk evakuasi dan mengkaji dampak bencana secara cepat,” ujar Abdul dikutip dari Kompas.id.
Kepala SAR Ternate, Fathur Rahman, mengungkapkan bahwa sejauh ini tiga unit ekskavator telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk mempercepat proses evakuasi.
Meskipun demikian, proses evakuasi menghadapi tantangan berupa lapisan sedimen pasir dan lumpur yang cukup tebal di area terdampak.
Mengingat posisi permukiman yang berada di lereng bukit, evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati.
Lokasi banjir bandang ini berjarak sekitar 10 menit dari pusat Kota Ternate.
Baca juga: BMKG Merilis 17 Wilayah Dilanda Hujan Lebat Disertai Petir 24-25 Agustus 2024
”Menuju ke lokasi memang perlu menggunakan alat berat karena material yang turun adalah lumpur bercampur pasir,” bebernya.
Tim SAR Ternate kini fokus menyisir area yang dilaporkan oleh warga sebagai lokasi tertimbunnya korban.
Fathur Rahman juga mengimbau agar keluarga korban segera melapor ke posko.
Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I Sultan Baabulah, Ternate, hujan ringan diperkirakan akan terus berlangsung hingga pukul 23.00 WIT.
Selain itu, BMKG memprediksi hujan berintensitas tinggi masih akan terus mengguyur Ternate dan sekitarnya selama beberapa hari ke depan. []