Jakarta, LAMAN.IO – Mantan gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengaku belum tahu apakah akan membentuk partai politik atau organisasi kemasyarakatan.
Dia mengaku, keputusannya akan diumumkan pe publik apakah bikin partai baru atau ormas.
Hal tersebut disampaikan Anies usai menjadi pembicara dalam acara dialog “Demokrasi dalam Genggaman: Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital” di Pendopo Wisma Kagama, UGM, Yogyakarta, Senin 9 September 2024 dikutip dari Kompas TV.
Anies mengatakan, rencana pendirian parpol atau ormas masih dikaji.
Mantan calon presiden (capres) itu juga menjawab soal wacana pendirian partai politik saat berdiskusi dengan mahasiswa yang hadir dalam acara.
“Itu semua sedang dalam proses kajian, nanti kita lihat. Nanti begitu sudah ada arahnya pasti diumumkan,” kata Anies.
Baca juga: Sahroni: UU Perampasan Aset akan Disahkan di Masa Anggota DPR Periode 2024-2029
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan, entah jadinya parpol atau ormas, organisasi yang baru dibentuk harus membawa kebaruan.
Salah satu bentuk kebaruan yang dimaksud adalah orientasi organisasi yang betul-betul untuk memfasilitasi orang-orang yang bekerja dan berkarya untuk masyarakat.
Selain itu, Anies juga memikirkan pembiayaan yang mesti ditanggung jika mendirikan parpol atau ormas.
Anies menekankan, pembiayaan harus dilakukan dengan berintegritas dan mandiri.
“Saya melihat generasi baru seperti sekarang ini generasi baru yang mau iuran. Kalau mengadakan apa-apa mau iuran, semuanya mau saweran,” kata Anies dikutip Kompas.
“Rasanya, ke depan, untuk menjaga integritas adalah dengan memiliki organisasi politik yang memiliki sumber daya dari hasil kerja keras orang-orang yang sepemikiran yang berada dalam organisasi itu, sehingga ada kemandirian,” tembahnya.
Anies sebelumnya melempar wacana pendirian partai politik baru usai gagal mengikuti pilkada serentak 2024.
Baca juga: Terungkap, 4 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Lulusan SMA
Anies tidak mengikuti kontestasi pilkada kendati bermodalkan elektabilitas tertinggi di Jakarta.
Menurut survei Litbang Kompas pada Juli lalu, elektabilitas Anies di Jakarta mencapai 29,8 persen.
Elektabilitas Anies disusul oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (20 persen) dan Ridwan Kamil (8,5 persen). []