Laman.io – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan alasannya menutup 173 anak perusahaan BUMN.
Hal itu dilakukan Erick agar BUMN tidak menutup ruang bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.
“Saya sudah sering menutup anak-cucu BUMN, karena jangan sampai jeruk makan jeruk. Ada BUMN melakukan sesuatu, yang suplai BUMN juga,” kata Erick.
Ia menambahkan, yang bikin jalan tol, yang suplai aspalnya BUMN, yang suplai pasirnya BUMN, Ini enggak sehat. Akhirnya membunuh apa? para pengusaha daerah.
Dengan menutup 173 anak perusahaan BUMN tersebut, akan meningkatkan produktivitas dan tidak hanya mengandalkan paket kegiatan atau proyek dari induk utama.
Hal itu disampaikan Erick saat menghadiri acara bertajuk Tumbuh Bersama, Bisa Tumbuh di Gedung Galeri Koperasi dan UMKM, Tangerang Selatan, Erick juga banyak mengobrol dengan pengusaha UMKM dan Komisaris Bisa Tumbuh, Arief Muhammad.
Baca juga: Negara Indonesia Rentan Kena Serangan Siber
Acara yang mengundang pengusaha-pengusaha UMKM tersebut diihelat oleh startup agregator merek Bisa Tumbuh.
Serta didampingi 200 UMKM binaan Rumah BUMN terpillih melalui sebuah pilot project.
Bisa Tumbuh, sebagai Brand Aggregator di Indonesia, yang berfokus pada pemberdayaan UMKM mengumumkan kolaborasinya dengan Rumah BUMN.
Kolaborasi ini merupakan komitmen inovatif Bisa Tumbuh dan Rumah BUMN demi memajukan UMKM Indonesia serta memberikan dorongan nyata bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.
Naikkan Level UMKM
Beberapa fokus kolaborasi adalah melalui pemanfaatan teknologi untuk menaikan level bisnis UMKM.
Serta peningkatan kompetensi, peningkatan akses pemasaran dan kemudahan akses permodalan.
Saat ini, sudah banyak UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi.
Berdasarkan data pemerintah Indonesia, ada sekitar 21 juta UMKM atau 32% dari total 64 juta UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan ekonominya.
Akan tetapi, angka ini masih perlu ditingkatkan agar bisa meraih target 30 juta UMKM go digital pada tahun 2023.
Dia menuturkan pihaknya senantiasa melindungi keberadaan UMKM karena jumlah pelaku bisnis yang banyak sekaligus berperan menjadi penyedia lapangan pekerjaan baru.
“Memang peran UMKM sangat penting kita bisa lihat ketika terjadi banyak krisis, UMKM yang harus benar-benar kita lindungi karena UMKM itu jumlahnya sangat besar apalagi kalau kita bicara pembukaan lapangan kerjaan,” ujar Erick.
Dengan mengadakan kolaborasi bersama UMKM, Erick berharap dapat menekan kesenjangan ekonomi antara pelaku bisnis UMKM dengan perusahaan besar.
“Kita harapkan bahwa kesenjangan bisa ditekan. Dari tidak ada menjadi ada, lalu ada tumbuh menjadi menengah, menengah menjadi besar, jangan yang besar-besar terus tumbuh dari yang bawah juga harus tumbuh,” pungkas Erick.
Baca juga: Ini Pengaruh Bitcoin Halving Day Terhadap Ekosistem Kripto Global